Kalor
Kalor, secara alamiah mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi
(panas) ke benda yang bersuhu lebih rendah (dingin). Kalor tidak sama dengan
suhu, suhu adalah sifat suatu benda yang muncul setelah diberikan energi kalor.
Kalor diukur dalam satuan kalori dengan satuan internasionalnya
adalah Joule. Dalam kalor ada istilah kalor
jenis.
Kalor Jenis adalah jumlah energi panas yang diperlukan oleh 1 kg bahan tertentu untuk menaikkan suhunya sebesar 1 Kelvin. Setiap bahan atau zat itu memiliki kalor jenis yang berbeda.
Besarnya kalor (Q) yang dibutuhkan oleh suatu benda akan sebanding dengan massa benda (m), bergantung pada kalor jenis (c), dan juga akan sebanding dengan kenaikan suhu (Δt)
Sehingga rumus dapat ditulis sebagai berikut
Q = m x C x ∆T
Keterangan
:
Q = Kalor yang dibutuhkan atau dilepaskan
M = massa benda
C = Kalor jenis benda
∆T = Delta Kenaikan Suhu
(∆T = Takhir - Tawal)
Contoh Soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk
memanaskan 2 kg besi yang kalor jenisnya 460 J/kg °C, dari suhu 15 °C sampai 100 °C ?
penyelesaian :
diketahui :
m = 2 kg
c = 460 J/kg °C
Δt = (t2 – t1) = (100 – 15)
= 85 °C
ditanya :
Q = ...?
Jawab :
Q = m × c × Δt
= 2 kg × 460 J/kg °C × 85 °C
= 78.200 Joule
Contoh
Soal Kalor Lebur dan Kalor Uap
Apa itu kalor lebur ? Kalor lebur ( LL )
adalah kalor yang diperlukan oleh suatu zat yang bermassa (m) untuk
melebur pada titik leburnya.
Kalor lebur merupakan banyaknya kalor yang
diserap oleh setiap 1 kg zat untuk melebur pada titik leburnya.
Sedangkan kalor beku ( LB ) adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh 1 kg zat
untuk membeku pada titik bekunya.
Karena kalor lebur sama dengan kalor beku
( LL = LB = L ), maka secara
umum banyaknya kalor yang diserap pada saat melebur atau banyaknya kalor yang
dilepas pada saat membeku (Q), dihitung dengan persamaan berikut.
Q = m × L atau Q = m × U
Keterangan :
Q = Jumlah kalor yang diserap pada saat melebur atau banyaknya kalor
yang dilepas pada saat membeku (Joule).
m = Massa benda (kg).
L = Kalor Laten atau Kalor Didih yaitu kalor yang digunakan untuk
perubahan fase, baik padat ke cair,
cair ke gas, maupun sebaliknya (J/kg)
U = Kalor uap atau kalor embun (J/kg)
Contoh Soal :
Soal 1
Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan
5 kg air dalam keadaan beku (es), jika kalor lebur air tersebut 336.000 J/kg?
penyelesaian :
diketahui :
massa air (m) = 5 kg
kalor lebur air (L air) =
336.000 J/kg
ditanya :
Kalor yg diperlukan (Q) = ...?
Jawab :
Q = m × L
= 5 kg × 336.000 J/kg
= 1,68 × 106 Joule
Soal 2
Berapakah kalor yang diperlukan untuk menguapkan
10 kg alkohol, jika kalor uap alkohol tersebut 1,1 × 106 J/kg ?
penyelesaian :
diketahui :
Masa alkohol (m) = 10 kg
Kalor uap alkohol (U alkohol)
= 1,1 × 106 J/kg
ditanya :
Kalor yg diperlukan (Q) = ...?
Jawab :
Q = m × U
= 10 kg × 1,1 × 106 J/kg
= 1,1 × 107 Joule
Soal 3
Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan
500 gram air dari suhu 25 °C menjadi 100 °C pada titik didih minimalnya ? ( U air =
2,27 × 106 J/kg dan c air = 4200 J/kg °C )
penyelesaian :
diketahui :
m air = 500 kg = 0,5 kg
U air = 2,27 × 106 J/kg
c air = 4200 J/kg °C
Δt = 100 °C – 25 °C = 75 °C
ditanya :
Q total = ...?
Jawab :
Q total = Q1 +
Q2
= (m × c × Δt) + (m × U)
= (0,5 kg × 4200 J/kg °C × 75 °C) + (0,5 kg × 2,27 × 106 J/kg)
= (1,575 × 105) + (1,135 × 106 Joule)
= 1,29 × 106 Joule
Perpindahan Kalor
Pada dasarnya kalor berpindah melalui 3 cara
yang disebut sebagai konduksi, konveksi dan radiasi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu bahan tanpa
disertai dengan perpindahan partikel-partikel pada bahan tersebut. Contohnya,
ketika mengaduk teh yang panas dalam gelas justru sendoknya juga pasti bakal
terasa panas.
Konveksi adalah perpindahan
kalor dari satu bagian ke bagian yang lain bersama dengan gerak fisik dari
partikel-partikel bendanya. Contohnya angin darat, angin laut, dan memasak air.
Radiasi adalah perpindahan
kalor tanpa membutuhkan zat perantara atau medium. Contohnya panas matahari
yang sampai ke bumi, panas yang dirasakan ketika di depan api unggun.
Pemuaian
Pemuaian adalah peristiwa memuai dimana suatu benda ukurannya
membesar baik itu panjang, lebar, tinggi, luas maupun volume yang dipengaruhi
oleh kalor.
Pemuaian
dapat terjadi pada zat padat, zat cair maupun zat gas. Pada zat padat ada
pemuaian panjang, luas dan ruang.
Pemuaian
panjang adalah yang terjadi pada satu bagian sisi
pada benda misalnya pemuaian terjadi pada panjang suatu logam.
Pemuaian luas adalah pemuaian yang terjadi pada kedua arah sisi-sisi benda, untuk pemuaian luas itu memiliki koefisien muai sebesar (2x) koefisien muai panjang.
Pemuaian
ruang itu memiliki koefisien muai sebesar (3x) koefisien
muai panjang.
Test Sumatif Harian 3 (Kalor) Klik Disini!!
Kembali ke Materi Suhu Silahkan Klik Hal 1
Hal 1, 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar