Selamat Datang di Blog Informasi, Pendidikan, dan Hiburan WONG KITO

Sabtu, 28 Mei 2022

Bencana Alam Letusan Gunung Api

Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api


Pada kegiatan belajar sebelumnya Ananda telah mengetahui bahwa negara kita merupakan negara yang berada dalam jalur ring of fire, berdasarkan data yang diperoleh dari id.wikipedia.org (2013), “tidak kurang dari 500 buah gunung api yang tersebar di Indonesia dan 126 diantaranya aktif meletus dan 7- buah dari gunung aktif tersebut sering meletus. Gambar berikut menunjukan peta sebaran gunung api di Indonesia.

Gunung meletus adalah peristiwa yang bisa terjadi karena endapan magma didalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas dengan tekanan tinggi.


Material yang dikeluarkan saat letusan gunung berapi meliputi material padat, cair, dan gas. Letusan gunung berapi akan mengeluarkan material padatan berupa batuan dan mineral dari dalam Bumi. Hasil lainnya dari letusan gunung api adalah lava dan lahar. Lahar merupakan lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Selain itu, letusan gunung berapi juga menghasilkan gas beracun, yakni Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (SO2), dan Nitrogen dioksida (NO2). Selain material tersebut, letusan gunung berapi juga menghasilkan awan panas atau yang dikenal oleh masyarakat dengan nama “wedhus gembel”

Awan panas merupakan hasil letusan seperti awan yang mengalir bergulung. Awan panas terdiri atas batuan pijar, gas panas, serta material lainnya. Awan panas memiliki suhu yang mencapai 700C. Awan panas ini mengalir menuruni lereng gunung api dengan kecepatan mencapai 200 km/ jam. Di sekitar gunung berapi juga terdapat beberapa gejala atau fenomena yang biasa terjadi dalam aktivitas vulkanismenya, jika Ananda bertempat tinggal di kawasan gunung api ananda harus mengetahui dan memahami gejala-gejala agar terhindar dari resiko yang berbahaya. Gejala-gejala vulkanisme berikut diantaranya adalah:


a. Fumarol: adalah uap air yang keluar dari rekahan-rekahan bumi. Fumarol juga dapat diartikan sebagai mata air panas yang terdapat di permukaan bumi.

b. Solfatar: adalah gas sulfur/belerang yang keluar dari dalam bumi. Solfatar mudah dikenali karena baunya yang busuk seperti kentut dan jika dalam tingkat konsentrasi tinggi dapat berbahaya bagi mahluk hidup.

c. Mofet: adalah gas asam arang (CO2) yang keluar dari kawasan gunung api. Gas ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian jika dihirup manusia.

d. Geyser: adalah semburan air panas yang berasal dari dalam perut bumi. Semburan tersebut diakibatkan oleh tekanan yang tinggi dibawah permukaan bumi. Gejala ini termasuk berbahaya apabila kita berada didekatnya karena suhu air panas yang tinggi serta tanahnya yang rapuh.


Tanggap hadapi bencana gunung berapi





Dampak Positif akibat letusan gunung berapi

Walaupun efek kerusakan akibat letusan gunung berapi sangat besar, namun letusan gunung berapi juga memberi dampak positif bagi kita. Tanah yang dilalui oleh material vulkanik gunung berapi dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Akibat letusan gunung berapi, maka mineral yang berada dalam tanah akan keluar bersama lahar dingin dan material lainnya. Akibatnya, tanah yang dilalui lahar dingin atau material lainnya yang mengandung mineral tinggi akan menjadi tanah yang cukup subur secara alamiah.

Selain itu, letusan berdampak positif bagi bisnis dan perekonomian. Abu vulkanik hasil letusan gunung berapi dapat dimanfaatkan sebagai campuran adonan semen bahan bangunan. Selain itu, sisa-sisa letusan juga menghasilkan bahan tambang yang bernilai tinggi, seperti belerang, pualam, dan lain-lain. Bisnis pariwisata juga dapat berkembang pasca letusan gunung berapi. Daerah di sekitar gunung berapi pasca erupsi bisa dijadikan sebagai objek wisata yang menyajikan suasana khas erupsi gunung berapi. Dengan berkembangnya bisnis tersebut, lapangan pekerjaan juga semakin terbuka. Kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar gunung berapi juga meningkat.

Mau tau Film meletusnya Gunung Berapi Krakatau (1883) Klik diSini

Baca juga " Bencana Alam Gempa Bumi "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar